Buser 24 com . MERANTI – Untuk mengurangi risiko bencana kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), Bupati Kepulauan Meranti, H. Muhammad Adil memerintahkan seluruh camat dan kepala desa untuk bersiaga memantau kondisi di wilayahnya masing-masing.
“Jika terjadi kebakaran segera koordinasikan dan langsung turun memadamkan,” kata bupati, Rabu (19/1/2022).
Sebagai ujung tombak pemerintah, camat dan kepala desa harus menjadi garda terdepan bersama masyarakat untuk menjaga wilayahnya dari Karlahut dan mencegah segenap potensi yang bisa menjadi penyebab kebakaran.
“Penanggulangan ataupun pengurangan risiko bencana ini merupakan tanggungjawab semua pihak, untuk itu perlu sinergitas,” harapnya.
Adapun sinergitas yang dimaksud, tambah bupati, mulai dari unsur pemerintah daerah bersama-sama TNI, Polri dan masyarakat serta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti.
“Kita ingatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Meranti untuk menjaga betul wilayah operasional atau konsesinya. Saya tidak mau ada kebakaran,” tegas Adil.
Lebih luas, dia juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga daerahnya dari bencana Karlahut. Diantaranya dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau malah sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
“Ingat, selalu ada sanksi bagi yang melanggar. Tentunya kita tidak mau warga kita tersangkut masalah hukum hanya karena kelalaian ini,” ujar Bupati Adil.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat menambahkan sejauh ini sudah ada 4 lokasi yang terjadi kebakaran, yakni Desa Sonde, Desa Tanjung Kedabu, Desa Sungai Gayung Kiri dan Desa Bokor.
“Empat titik tersebut sudah berhasil dipadamkan. Baru tadi malam tim kita keluar dari lokasi di Desa Bokor,” kata Rizki.
Kemudian, untuk hari ini pihaknya kembali mendapatkan laporan terjadi kebakaran lahan di Desa Bungur Kecamatan Rangsang Pesisir, tepatnya di wilayah Sungai Hulu Teban.
“Ini kita sedang persiapan, sore ini juga kita turunkan satu tim. Di sana sudah ada MPA dan perusahaan (SRL) yang ikut membantu memadamkan,” sebutnya.
Untuk kesiapan alat dan personil sendiri, Rizki mengatakan dalam keadaan siap dan tidak ada kendala yang berarti. Meski begitu, dia sudah berkoordinasi dengan BPBD dan DLHK Provinsi Riau untuk turut membantu jika kondisi kebakaran semakin meluas.
“Yang jelas kita tidak mau ada bencana asap dari Meranti. Kita telah lakukan koordinasi dengan semua stakeholder terkait untuk bersiaga,” ujar Rizki.
Untuk itu pihaknya sedang menyiapkan status siaga di Kepulauan Meranti untuk segera ditetapkan. “Kalau sudah siap, akan kita sampaikan kepada pimpinan untuk penetapan status siaga Karlahut,” terang Kalaksa BPBD Meranti itu.
Kepada masyarakat diminta untuk segera melaporkan kepada pihak pemerintah desa dan kecamatan termasuk berkoordinasi awal dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berada di wilayah masing-masing. Sedangkan untuk hotline BPBD, dapat menghubungi kontak 0822-8413-7956 an. Kabid Damkar BPBD Meranti, Ade Suhartian.
Editor. zamri.