Tergetbuser.id Lombok Barat, – Kegiatan Paralegal yang digagas Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi digelar di Hotel Lombok Beach, Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (14/11/2025).
Program ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan Ansor NTB sebagai upaya menghadirkan layanan pendampingan hukum yang mudah diakses oleh masyarakat akar rumput.
Pembukaan Pelatihan Paralegal secara simbolis oleh Ketua PW NU NTB diwakili oleh Pengurus PW NU NTB /Dewan Pembina PW GP Anshor NTB Marinah Hardy.
Yang akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 14 hingga 16 November. Kegiatan ini bersinergi dengan Polda NTB dan Aparat penegak hukum lainnya.
Ketua PW LBH Ansor NTB, Abdul Majid, SHI,. menjelaskan bahwa pelatihan paralegal ini dirancang untuk mencetak kader-kader pendamping hukum di tingkat desa dan kecamatan.
Para peserta diharapkan mampu menjadi jembatan antara masyarakat dengan layanan penegakan hukum.
“Tujuannya adalah agar para paralegal bisa membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Selama ini masyarakat desa kesulitan mencari pendamping hukum karena harus ke kota untuk bertemu pengacara,” ujarnya.
Madjid menegaskan bahwa seluruh pendampingan hukum yang diberikan paralegal maupun LBH Ansor bersifat gratis bagi masyarakat kurang mampu, mulai dari tingkat kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.
Ia menyebut, berbagai persoalan seperti kekerasan seksual, KDRT, sengketa waris, hingga persoalan rumah tangga kerap terjadi di masyarakat, namun pemahaman hukum masih minim.
“Paralegal hadir untuk memberikan pencerahan dan solusi hukum di tingkat desa,” katanya.
Pelatihan tahap pertama ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai kecamatan di NTB, sehingga di setiap kecamatan sudah ada paralegal LBH GP Ansor NTB.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor NTB, Dr. Irfan Suriadiata , SH. MH, mengapresiasi langkah LBH Ansor dalam membangun kapasitas kader di bidang hukum.
Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk menjaring kader-kader muda Nahdlatul Ulama yang ingin berkontribusi dalam edukasi hukum di tingkat akar rumput.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal transformasi pengetahuan hukum kepada generasi muda yang nantinya akan menjadi jaringan edukator hukum di setiap kecamatan,” jelas Irfan.
Ia berharap keberadaan paralegal dapat membantu penyelesaian masalah hukum melalui pendekatan kekeluargaan, sehingga tidak semua perkara harus berakhir di meja pengadilan.
“Banyak persoalan yang sebenarnya bisa diselesaikan di tengah masyarakat. Jika edukasi hukum berjalan baik, maka ketentraman dan kedamaian dapat lebih terjaga,” tutupnya.
Kegiatan Paralegal LBH GP Ansor NTB ini rencananya akan berlanjut ke tahap berikutnya pada Januari mendatang.(Red*
![]()
